Kendari, SastraNews.id– Direktur PT. Radhika Group, Irda Siswanto memberikan klarifikasi atas tudingan sejumlah demosntran yang tergabung dalam IMPH di Jakarta. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh IMPH itu terkesan mengada-ngada. Pasalnya apa yang disampikan itu tidak ada hubungannya dengan PT. Radhika Group. “Adapun terkait tudingan perambahan hutan itu tidak benar. ” Ini kesannya mengada-ngada ya. Tuntutan mereka itu tidak ada hubungannya dengan perusahan PT. Radhika Group. Adapun masalah lahan yang dimaksud itu, itu adalah urusan pribadi saya. Saat ini saya memang sedang melakukan 3 pematangan lahan, 2 di Konawe dan 1 di Konawe Utara. Adapun kegiatan yang saya lakukan yaitu menimbun dan pasang talud batas tanah,”tegasnya.
Ketua Kadin Kabupaten Bombana ini menjelaskan, adapun hutan mangrove yang dimaksud para demonstran itu, memang masuk dalam kordinat sertifikat yang ia miliki. “Lahan-lahan tersebut saya beli atas nama pribadi karena belum tau kedepannya mau bangun apa. Tapi saya juga berencana membangun tempat pengolahan limbah B3, kemudian peternakan ayam boiler modern dan ayam petelur. Jika tudingan untuk membangun tempat peminbunan BBM,apakah IMPH tau dari ketiga lokasi tersebut dmn yg akan di bangun tempat penimbunan BBM?,”tuturnya.
Ia menambahkan, terkait tudingan IMPH tersebut dirinya siap memberikan klarifikasi manakala pihak kementerian membutuhkan keterangan atas tudingan demosntran tersebut. “Saya siap memberikan klarifikasi,”tandasnya. “(red)