Kendari, SastraNews.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sultra kembali menggelar orientasi bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) gelombang pertama tahun 2025 yang berlangsung di salah satu hotel di Kendari, Senin (10/2/2025). Orientasi gelombang pertama itu diikuti sebanyak 300 tenaga PPPK Pemprov Sultra yang teridi dari 6 angkatan dan masing-masing angkatan sebanyak 50 peserta. Pelaksanaan pembukaan orientasi itu dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra, Drs. Asrun Lio dan dihadiri kepala BKD provinsi Sultra, Koordinator widyaiswara dan para widyaiswara, pejabat struktural dan fungsional BPSDM Provinsi Sultra.
Mengawali sambutannya, Sekda Asrun Lio menyampaikan apresiasi kepada kepala BPSDM Provinsi Sultra yang telah berusaha untuk membuka jalan dan memberikan fasilitasi yang diperlukan demi terselenggaranya acara orientasi ini, sesuai dengan aturan perundangan yang mendasarinya. PPPK merupakan bagian dari ASN yang telah memenuhi syarat, dan diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan. “Kegiatan orientasi ini merupakan langkah percepatan penyesuaian diri bagi peserta PPPK, sebagaimana yang telah diamanatkan oleh peraturan kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 tahun 2020 tentang pelaksanaan pengembangan kompetensi PPPK,”ungkapnya.
Mantan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra ini menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan pengembangan kompetensi bagi ASN sesuai tuntutan tugas jabatannya. Selain pengembangan kompetensi tersebut, dalam rangka pengenalan dan penyediaan informasi mengenai nilai-nilai ASN serta dalam rangka implementasi core value ASN ber akhlak atau yang disingkat berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif. Seperti yang disampaikan oleh bapak presiden republik indonesia bahwa seorang ASN harus mempunyai core value dan employed branding yakni bangga melayani bangsa. “Kegiatan orientasi PPPK dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika, serta pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara dan budaya organisasi pemerintah serta dituntut memiliki kompetensi yang dicerminkan dari sikap dan perilakunya, yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, sehingga nantinya mampu melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pelayan masyarakat,”jelasnya.

Ditambahkan, alumnus The Australian National University itu mengatakan, Sesuai dengan ketentuan, kontrak kerja PPPK dapat diperpanjang sesuai kebutuhan organisasi, dengan mempertimbangkan evaluasi kinerja setiap tahunnya. Untuk itu, PPPK diharapkan mampu bekerja secara profesional dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Artinya PPPK harus mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Karena kita adalah pelayan masyarakat dan negara, jadikan kegiatan ini sebagai ajang pengabdian dan pelayanan bagi masyarakat terkhususnya dalam pengembangan kompetensi untuk meningkatkan kualitas diri dalam pelayanan, serta terus berinovasi agar bisa berkontribusi bagi daerah,”tandasnya.
Sementara itu, Kepala BPSDM Provinsi Sultra, Syahruddin Nurdin merinci, Jumlah peserta PPPK lingkup pemerintah daerah provinsi mulai penerimaan tahun 2020 sampai dengan tahun 2024 sebanyak 5.584 orang. Sementara yang telah mengikuti orientasi sampai dengan tahun 2024 baru sekitar 2.150 orang. “Dan sisanya ini kami sudah menganggarkan ditahun 2025 sebanyak 3.434 peserta.
Mantan kepala Kesbangpol Sultra ini menambahkan, pelatihan dasar Orientasi PPPK ini akan berlangsung selama 4 ( empat) hari kerja, yang diselenggarakan mulai tanggal 10 – 13 Februari tahun 2025. Adapun kurikulum yang disampaikan pada kegiatan orientasi PPPK ini terdiri dari 2 (dua) agenda pembelajaran yakni, Ceramah kebijakan pengembangan sumber daya aparatur, Ceramah muatan teknis substansi lainnya. Kemudian pembelajaran pengenalan susunan organisasi dan tata kerja, pengenalan jabatan; pengenalan manajemen kinerja organisasi serta, penerapan tugas dan fungsi ASN ditempat kerja. “Pelaksanaan pelatihan orientasi PPPK ini, akan dibimbing dan dilatih oleh pemateri dari unsur widyaiswara, pejabat administrator dan pejabat dari instansi teknis,”tambahnya. (adv)