Kendari,SastraNews,co.id – Masa jabatan Penjabat (pj) tiga daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) tinggal menghitung jam. Jika berdasarkan perhitungan almanak, ketiga daerah yang saat ini dipimpin oleh Pj yakni Kabupaten Buton, Bombana dan Kolaka Utara (Kolut) bakal berkahir pada tanggal 24 Agustus 2024. Artinya tersisa dua hari lagi baru purna tugas. Mereka, Pj Bupati Buton, Drs, Basiran, Pj Bupati Bombana, Ir. Burhanuddin, dan Pj Bupati Kolut, Parinringi. Sejauh ini pemerintah terkait sudah melakukan pengusulan calon pengganti ketiga Pj bupati di tiga daerah itu. Bahkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terkait tiga nama Bakal calon Pj untuk melanjutkan estavet kepemimpinan di tiga daerah itu.
Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Provinsi Sultra, Muliadi mengatakan, terkait siapa saja yang direstui oleh Pemerintah Pusat, dirinya belum bisa memberikan komentar lebih jauh. Pasalnya, kata dia hingga saat ini belum menerima dan melihat SK ketiga Pj Bupati di tiga daerah itu.
“Saya belum bisa memberikan pernyataan siapa gerangan yang ditunjuk pusat untuk mengisi jabatan sebagai Pj di tiga daerah itu. Bahkan SK saja kami belum terima. Karena nanti sebentar ini saya akan berangkat ke Jakarta bersama dengan pak Sekda untuk menjemput SK tiga Pj Bupati dimaksud,”katanya.
Selanjutnya, kata Muliadi, nanti setelah mengantongi Sk tersebut baru bisa ketahuan siapa saja yang telah mendapat amanah untuk melanjutkan estafet pemerintahan di Kabupaten, Buton, Kolut, maupun Bombana. Apakah masih orang yang sama, ataukah orang baru.
“Kalaupun sudah ada dan kita sudah lihat wujud SK tersebut, saya tidak punya kewenangan untuk menyampaikan, namun itu adalah ranah pimpinan. Entah itu pak Gubernur, atau wakil gubernur maupun pak Sekda. Yang jelas, tiga daerah itu pasti sudah ada SK-nya,”terangnya.
Ketika ditanya terkait sejumlah nama yang sudah beredar, misalnya seperti Pj Bupati Buton La Ode Mustari, dan Pj Bupati Kolut, Sukanto Toding, dn Pj Bupati Bombana masih tetap Burhanuddin, Muliadi menanggapi dengan datar. “Itu hanya opini dan pendapat orang-orang, belum bisa dipastikan kebasahannya, karena sampai sekarang saja kami beleum pegang SK itu. Bisa saja mungkin saya membenarkan kalau kita sudah pegang fisik SK-nya. Tapi kan kita tidak bisa meraba-raba. Kami Pemprov harus berbasis data, atau SK. Jangan sampai nanti begitu kita lihat SK ternyata lain yang disebutkan, kan repot dan ini sering kali terjadi. Bisa saja terjadi perubahan,”imbuhnya.
Oleh karenya, tambah Muliadi, dirinya berharap kepada masyarakat khususnya di tiga daerah agar tetap bersabar. Dirinya memastikan, untuk Pj ketiga daerah itu pasti sudah ada hasilnya dari pusat. “Kalaupun nanti tiba saat hari H belum ada pelantikan, maka secara otomatis sudah ada pelaksana harian (Plh) dalam hal ini Sekda di Kabupaten masing-masing,”tandasnya. (har)