Kendari, SastraNews.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sultra tak hanya fokus pada peningkatan sumber daya manusia sejumlah aparatur sipil negara (ASN), akan tetapi lembaga badan diklat Pemprov Sultra ini ikut andil dalam meningkatkan kapasaitas anggota legislatif yang baru saja dilantik masa bakti 2024-2029. Hal itu dibuktikan dengan pelaksanaan orientasi anggota DPRD Kabupaten Baubau, Wakatobi dan Kabupaten Bombana yang berlangsung di Hotel Claro, Minggu (27/10/2024). Kegiatan orientasi DPRD angkatan V tahun 2024 ini dibuka langsung oleh sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Sultra, Drs. Asrun Lio.
Mewakili penjabat (Pj) Gubernur, Andap Budhi Revianto, Asrun mengungkapkan, Kegiatan Orientasi ini merupakan amanah dalam Permendagri Nomor 6 Tahun 2024 tentang Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota. “Orientasi DPRD ini merupakan kegiatan rutin setiap 5 (lima) tahun sekali di awal masa jabatan. Orientasi merupakan suatu proses pengenalan fungsi, tugas dan wewenang bagi anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah,”ungkapnya.
Asrun Lio mengatkan, dalam konteks pemerintahan daerah, DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dengan berkedudukan sebagai mitra sejajar Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. DPRD memiliki posisi penting dalam
melaksanakan program pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat. “Sebagai mitra sejajar kepala daerah, DPRD memiliki peran dan tanggungjawab dalam mewujudkan efisiensi, efektivitas, produktivitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Hal tersebut dilaksanakan melalui fungsi, tugas dan wewenangnya sebagai anggota DPRD,’jelasnya.
Ia berharap, Anggota DPRD terpilih periode 2024-2029 kedepan bisa terus bersinergi membangun bangsa Khususnya Provinsi Sulawesi
Tenggara dengan menghasilkan berbagai regulasi yang diharapkan rakyat, penetapan anggaran yang tepat sasaran dan pengawasan yang ketat. Program orientasi, bukan hanya menyajikan ilmu pengetahuan saja, namun juga ilmu pengertian. Karena bila tidak diimbangi dengan ilmu pengertian, terkadang membuat lupa dan merasa pintar sendiri sehingga muncul lah intoleransi, ego sektoral dan sebagainya.
“Olehnya itu, seluruh unsur pimpinan maupun anggota DPRD di setiap kabupaten/kota, untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal. Membangun suatu daerah bukanlah pekerjaan mudah,diperlukan keseriusan serta kerja sama antar lini, termasuk antara eksekutif dengan legislatif. Untuk itu, hendaknya polarisasi dalam pemilu bisa ditanggalkan, saat menjalankan tugas sebagai
wakil rakyat,”harapnya. (mal)