Bombana, SastraNews.id – Yayasan Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Izzah Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar perayaan maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam (SAW) di halaman SD SIT Al Izzah Kabupaten Bombana, kamis (19/9/2024). Kegiatan ini dibuka oleh Ketua yayasan SIT Al Izzah Bombana, Arman Ahmad, diikuti oleh orang tua siswa serta para guru dari tiga jenjang yakni jenjang taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP), yang berpusat di halaman SD SIT Al Izzah Kabupaten Bombana.
Rangkaian acara perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW ini dimulai dengan lantunan ayat suci Alquran, saritilawah dan shalawat yang dibawakan oleh siswa-siswi ketiga jenjang yang berkolaborasi, serta pertunjukan roadshow berkisah kelahiran Nabi Muhammad yang dibawakan oleh Ustadz Heru dan Bonekanya yang bernama Bona didatangkan dari Jakarta. Hadirnya Ustadz Heru dan bonekanya membuat acara tersebut sangat meriah, Siswa-siswi sekolah tersebut begitu terlihat dengan tawa penuh bahagia lantaran aksi lucu yang ditampilkan oleh Ustadz Heru dan Bona dalam menceritakan kisah kelahiran Rasulullah hingga dewsa.
Arman Ahmad menjelaskan alasan mengadakan kegiatan maulid dengan menampilkan roadshow agar para siswa-siswi SIT Al Izzah tidak merasa jenuh dan dapat mendalami hikmah dari maulid itu. “Inikan dunia anak-anak dan kami Carikan yang sepadan, kita tidak menggunakan metode ceramah, kita memang sengaja menggunakan metode ini, dan minimal anak-anak bisa berbahagia bisa mengenang Nabinya, mengenal Nabinya, cinta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT) dan Rasulnya, itu yang kita inginkan bahwa mereka senang” jelasnya.
Lebih lanjut, kata dia, pihaknya memang melakukan metode seperti itu karena salah satu penunjang standar kelulusan siswa SIT tersebut adalah pengaplikasian teladan Nabi Muhammad SAW. “Ini persoalan adab dan akhlak, karena biar secerdas apapun anak-anak kita kalau tidak punya adab tidak punya akhlak yah bgtu, kita biasakan dengan yang baik” katanya.
Arman berharap, melalui cara tersebut, sekolah-sekolah lain juga bisa meningkatkan pemahaman siswa tentang sejarah kerasulan, khususnya sejarah kelahiran nabi Muhammad dan perjuangannya melalui trik yang pihaknya gunakan saat ini.
Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu, Asmawati, mengatakan momen kelahiran Rasulullah di tanggal 12 Rabiul Awal saat ini pihaknya kembali mengenalkan kepada anak-anak, khususnya mengenai sejarah kelahiran serta suri tauladan yang dimiliki dan patut dijadikan sebagai contoh terbaik bagi seluruh umat muslim. ” kita kembali mengenalkan kepada anak-anak kita tentang sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW, termasuk hikmahnya yang perlu diketahui para siswa. Makanya kita kembali merefleksi perjalanan Rasulullah” kata Asmawati.
Menurutnya, penyampaian materi melalui dongeng spesial maulid itu masih tergolong cukup alamiah untuk jenjang anak-anak. Hal itulah yang membuat para siswa seolah dilibatkan dalam setiap materi yang disampaiakn Ustadz Heru dan boneka yang ia perankan sebagai anak kecil. “Kita bisa saksikan anak-anak begitu gembira dan bahagia mendengarkan materi dari pak ustadz dalam bentuk yang menyenangkan, tidak jenuh dan dikemas sebaikmungkin hingga membuat anak-anak kita sangat tertarik” tandasnya. (Yuki Wahyudi)