Kendari, SastraNews.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) kembali menggelar orientasi bagi tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) gelombang ke III angkatan XI, XII, XIII, XIV, dan XVI tahun 2025 lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, yang dilaksanakan di salah satu Hotel di Kendari, pada Senin, (17/2/2025).
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Drs. Asrun Lio mengungkapkan, dirinya sangat mengapresiasi atas peran Badan Pengembagan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sultra yang secara konsisten dalam membentuk karakter sejumlah aparatur negara khususnya terhadap Tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tersebut.
Ia menjelaskan, berdasarkan undang-undang nomor 5 tahun 2014 yang telah diubah dengan undang-undang nomor 20 tahun 2023 tentang aparatur sipil negara, PPPK merupakan bagian dari ASN yang telah memenuhi syarat, dan diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan. Kegiatan orientasi ini merupakan langkah percepatan penyesuaian diri bagi peserta PPPK, sebagaimana yang telah diamanatkan oleh peraturan kepala lembaga administrasi negara nomor 15 tahun 2020 tentang pelaksanaan pengembangan kompetensi PPPK dan merupakan langkah awal yang sangat penting bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang memiliki tanggung jawab besar untuk menjalankan tugas dengan profesionalisme, integritas, dan dedikasi tinggi. “Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pengembangan kompetensi bagi ASN sesuai tuntutan tugas jabatannya,”jelasnya.

Selain pengembangan kompetensi tersebut, dalam rangka pengenalan dan penyediaan informasi mengenai nilai-nilai ASN serta dalam rangka implementasi core value ASN ber akhlak dan employed branding yakni bangga melayani bangsa. “Seorang PPPK harus memahami nilai dan etika yang harus dijunjung tinggi dalam menjalankan tugas sebagai aparatur sipil negara. Nilai-nilai ini mencakup kejujuran, transparansi, keadilan, tanggung jawab, dan integritas,”ungkapnya saat membuka kegiatan orientasi PPPK.
Mantan kepala dinas pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sultra ini mengatakan, pada tahun ini, pihaknya sedang membahas isu-isu nasional yang menjadi prioritas pemerintah pada tahun 2025. “Beberapa isu penting yang akan kita hadapi antara lain adalah memperkokoh ideologi pancasila, memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara, serta mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, dan ekonomi digital,”imbuhnya.
Olehnya itu, sebagai pegawai pemerintah, harus siap berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi nasional ini. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai ini, kita dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintah. “Saya berharap, melalui orientasi ini, kita semua dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang tugas dan tanggung jawab kita sebagai aparatur sipil negara. Mari kita jadikan kesempatan ini sebagai momentum untuk meningkatkan kompetensi dan integritas kita dalam menjalankan tugas sehari-hari,”pesannya.

Kepala BPSDM Pemprov Sultra, Syahruddin Nurdin mengatakan tujuan pelaksanaan pelatihan orientasi PPPK ini untuk mengembangkan kompetensi melalui penambahan wawasan dan pengetahuan yang bersifat strategis dan praktis sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. “Adapun peserta pelatihan orientasi PPPK gelombang ke-III ini terdidi dari 6 angkatan dan masing – masing angkatan sebanyak 50 peserta sehingga jumlah peserta pada gelombang ke-III ini sebanyak 300 peserta. Mereka akan mengikuti orientasi ini selama tiga hari mulai tanggal 17-20 Februari 2025,”jelasnya.
Ditambahkan, pada orientasi ini, peserta akan mengikuti materi ceramah dan pembelajaran terkait dengan tugas dan fungsinya sebagai abdi negara. Adapun materi ceramah itu yakni ceramah kebijakan pengembangan sumber daya aparatur, dan ceramah muatan teknis substansi lainnya. “Sementara untuk pembelajaran itu terkait pengenalan susunan organisasi dan tata kerja, Pengenalan jabatan, Pengenalan manajemen kinerja organisasi serta, penerapan tugas dan fungsi ASN ditempat kerja. Mereka akan dibimbing dan dilatih oleh pemateri dari unsur widyaiswara, pejabat administrator dan pejabat dari instansi teknis,”tandasnya. (red/adv)