Konawe Selatan, SastraNews.id – Perkumpulan ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa Morini Mulya berhasil menciptakan produk UMKM sabun cuci piring Morina berbahan dasar jeruk nipis, produk yang bisa membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara merata.
Ide kreatif ini di gagas langsung oleh pemerintah desa Morini Mulya bersama dengan aliansi mahasiswa KKN Nusantara pada tahun 2021 dan resmi launching di tahun 2022. Hal itu lahir dikarenakan melihat hasil panen jeruk nipis di desa tersebut sangat melimpah, kemudian dimanfaatkan dari sesuatu yang tidak bernilai menjadi produk unggulan desa.
Kepala Desa Morini Mulya, Tulus Sudibyo menyampaikan dalam hal mensejahterakan masyarakat, upaya mendukung proses perkembangan ekonomi sudah menjadi tanggung jawab pemerintah. Salah satunya mendorong giat-giat UMKM yang ada di desa, hal ini sangat berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi yang merata. “Kalau gerakan UMKM di desa semakin banyak maka secara otomatis akan berdampak pada perekonomian masyarakat. Produk sabun curi piring morina contohnya,” ucap tulus saat di temui di kediamaanya. Selasa, (5/8/2025)
Kemudian, Tulus menjelaskan desa Morini Mulia merupakan daerah penghasil jeruk, dari hasil alam tersebut dimanfaatkan sebagai bahan baku dasar sabun cuci piring morina. “Awalnya jeruk ini tidak bernilai namun setelah adanya produk morina, jeruk yang berlimpah ini sudah mulai bernilai dan kemudian digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk unggulan desa yakni sabun cuci pirin morina,” ujar Kades
Selanjutnya, Tulus menambahkan, terobosan demi torobosan terus dilakukan hingga akhirnya dapat dilirik oleh pemodal khusunya pemerintah pusat hingga ke daerah. Namun, yang menjadi kekhawatirannya produk tersebut dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, karena produk Morina sampai hari ini belum mempunyai izin edar. “Itulah yang menjadi kekhawatiran kami, karena masih terkendala perizinan semoga kedapan ini melalui bantuan pendamping desa kita dapat difasilitasi untuk masalah perizinan,” pungkasnya
Disamping itu, Ibu Susi, salah satu anggota PKK desa Morini Mulya, juga orang yang terlibat langsung dalam pembuatan sabun cuci piring Morina. ia menjelaskan, dalam proses pembuatan sabun morina para pekerja masih menggunakan peralatan manual dengan cara mengaduk menggunakan gayung, sehingga proses pengadukan tersebut memakan waktu selama 1 jam nonstop. “Pembuatan pertama dalam 25 botol itu memakan waktu 1 jam, yang lama itu proses fregmentasi selama 3 hari sudah dengan pengemasannya, karena ngaduknya itu pakai dayung perahu sehingga ibu-ibu PKK di sini semua berotot,” ujarnya.
Penulis: Gusti Kahar