Kendari, SastraNews.id – Tim bola basket putra Provinsi Jawa Timur (Jatim) menjadi kampiun di event Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Praponas) Zona IV tahun 2024 yang dipsatkan di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kemenangan itu direngkuh usai taklukan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak invet berlangsung dari tanggal 17-24 November 2024. Atas torehan prestasinya, tim asuhan Coach Dhimas Aniz ini berhasil membawa pulang medali emas dan berhasil amankan satu tiket menuju Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2025 di Aceh dan Sumatra Utara.
Sebelumnya, dipertandingan pertama, tim kota pahlawan itu bertemu dengan pemain tim tuan rumah (Sultra) dengan skor akhir 111-36. Dipertandingan kedua, Jatim kembali berhasil kalahakan Kaltim dan lanjut ke babak final. Kemudian, dibabak penentuan, Tim asuhan Dhimas harus bertemu pemain kota daeng. Namum, Jatim dengan kekuatan bermainnya terus melakukan shot ke keranjang Sulsel. Alhasil, tim Ewako itu hanya bisa membawa pulang medali perak, dan Jatim berhak atas medali emas.
Pelatih Basketball Putra, Dhimas Aniz mengatakan, untuk mempersiapkan Popnas Aceh Dhimas tetap akan kembali menyeleksi para pelajar yang akan bertanding nanti. Pasalnya, beberapa atlit yang diasuhnya merupakan murid yang sudah duduk di bangku SMA kelas tiga. “Jadi tim Jatim ini masih ada sekitaran 50 persenan yang masih bisa bermain di Aceh. Kami berharap pemerintah Jatim terus mensuport, karena targetnya kita harus juara di Popnas ,” Jelasnya kepada awak media seusai pertandingan.
Sesuai pembagian medali yang berlangsung di Gedung Olahraga KONI lama Sultra, Delegasi Teknikal Kementria Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Wahyu Hidayat mengumumkan, empat tim putra putri yang sukses membawa Provinsinya sampai ke Popnas Aceh. “Tim Putri, Provinsi Jawa Timur (medali emas) dan Provinsi Kalimantan Timur (medali perak). Tim putra, Provinsi Jawa Timur (medali emas) dan Provinsi Sulawesi Selatan (medali perak),”tutupnya.
Penulis: Gusti Kahar