Kendari, SastraNews.id -Cabang Olahraga (Cabor) pencak silat Sulawesi Tenggara (Sultra) melaju ke tingkat Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) yang akan dilaksanakan di Provinsi Aceh dan Sumatra Utara pada tahun 2025 mendatang. Keberhasilan lolos ke pekan olahrga pelajar tingkat nasional itu dicapai setelah berhasil mengoleksi tiga medali perak pada pelaksanaan Pra Popnas Zona IV yang berlangsung di Kota Kendari Provinsi Sultra, sejak tanggal 17-24 November 2024. Hal itu disampaikan oleh pelatih cabang olahraga pencak silat Provinsi Sulawesi Tenggara, Adam Malik kepada awak media pada Sabtu, (23/11/2024). “Alhamdulilah Cabor Silat lolos mengikuti POPNAS yang akan digelar di Aceh dan Sumatra Utara di tahun 2025 nanti. Karena yang berhak mengikuti POPNAS itu diambil dari peraih medali emas dan perak pada ajang Pra Popnas Zona IV ini. Dan Sultra Sendiri berhasil meraih tiga perak dari total sembilan perolehan medali di Pra Popnas ini,”ungkanya.
Mantan atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) Kalimantan Timur pada tahun 2008 ini menjelaskan, perolehan sembilan medali di cabor silat pada Pra Popnas Zona IV Tahun 2024 itu sudah sangat luar biasa. “Ini sudah pencapaian yang luar biasa, karena melihat di pra PON kemarin Sultra malah tidak dapat apa-apa. Sehingga di Pra Popnas Zona IV ini kita bisa buktikan kalau cabor silat Sultra memiliki potensi dan bisa mewakili daerah ditingkat nasional,”jelasnya.
Sebenarnya, lanjut Adam, Sultra bisa mengoleksi banyak medali di ajang Pra Popnas ini. Hanya saja, dengan pemberlakuan aturan baru ini, para atlet masih tahap penyesuaian. Misalnya, dari segi pertandingan, banyak aturan-aturan permainan yang tidak diketahui apakah itu masuk pelanggaran. Sehingga banyak gerakan yang dianggap wasit itu adalah pelanggaran. “Sementara atlet kita masih mengikuti aturan lama. Kemudian dari segi juara, sebelumnya itu ada yang namanya juara tiga bersama. Sementara ini yang berlaku hanya juara tiga sejati. Artinya, kalau yang aturan lama itu, Sultra bukan hanya mengoleksi sembilan medali, bahkan bisa lebih banyak dari itu. Sebab, banyak atlet kita yang lolos diperebutan juara tiga,” katanya.
Dari pencapaian ini, Adam berharap kepada pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara bisa memberikan dukungan dan perhatian lebih khususnya peningkatan pembinaan prestasi di bidang cabang olahraga Silat ini. Terutama dari segi jam terbang atlet bela diri silat yang masih minim. “Jam terbang atlet silat kita masih sangat kurang. Bahkan jarang mengikuti tryout atau mengikuti ivent di luar Sultra. Akhirnya atlet kita masih susah meyesuaikan dengan adanya perubahan aturan pertandingan, terbukti di ajang Pra Popnas ini. atlet kita baru menyesuaikan, ketimbang tim dari Provinsi lain,”harapnya.
Disisi lain, tambah Adam, untuk pembinaan prestasi pelajar diharapkan bisa didukung oleh Pemprov Sultra. Misalnya dari segi latihan dan pembinaan itu harus dilakukan jauh hari sebelum mengikuti ivent atau pertandingan, baik ditingkat lokal, regional maupun nasional. “Karena jujur saja peserta silat Sultra di Pra Popnas ini hanya mengikuti latihan selama 20 hari. Dan bersyukur kita masih bisa menyumbang sembilan medali. Sementara daerah lain, itu sudah latihan selama dua tahun baru ikut ivent nasional ini. dan pemerintahnya mendukung dari segi pembinaan dengan kesiapan suport anggaran yang memadai. Nah, sekarang kita sudah berhasil meloloskan atlet silat Sultra untuk bertarung di tingkat nasional (POPNAS) Aceh dan Sumatra Utara. Tinggal pemerintah mau apakan atlet kita yang lolos ini. Supaya bisa maksimal mewakili daerah Sultra di kancah nasional nanti,”tambahnya.
Penulis : Kamal