Kendari, SastraNews.id – Cabang Olahraga (Cabor) Bola Basket putra Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kalah saat melawan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di event Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Prapopnas)Zona IV dengan hasil akhir Sultra mencetak 41 skor sementara Kaltim mencetak 57 skor yang berlangsung di lapangan Gedung Olahraga (Gor) KONI lama Sultra. Rabu (20/11/2024) malam. Oleh kelahan itu, tim basket putra Sultra dinyatakan gugur dan gagal melenggang ke babak semifinal pada pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) Zona IV Tahun 2024.
Pelatih Cabor Bola Basket putra La Ode Gilang Gibran mengatakan, dipermainan yang kedua itu para atlit basket putra bermain untuk menang hanya saja kemampuan dan kekuatan atlit untuk bermain masih kurang. Oleh kekurangan itu, tim lawan (Kaltim) memanfaatkan kesempatan itu. “Kekurangan kita bisa ditau dan Kalimantan Timur memanfaatkan kesempatan dan momentum itu,” katanya saat ditemui awal media sesuai pertandingan.
Kemudian, Pengasuh tim basket putra itu menyampaikan, tim asuhannya itu memiliki semangat yang tinggi dan berbeda dengan tim-tim yang lain. “Saya bertemu dan melatih mereka baru tiga minggu. Tetapi saya melihat mereka punya semangat lebih dari tim lain,” katanya.
Lanjut, Coach Gilang menegaskan, Sulawesi Tenggara lebih serius dalam mengembangkan bola basket. Juga, Sultra bisa melihat dan memanfaatkan potensi yang ada. “Lebih kompaklah Sulawesi Tenggara, susah kalau yang bergerak hanya itu-itu saja. Banyak potensi di Sulawesi Tenggara, hanya tidak dimanfaatkan,” tegasnya.
Ditempat yang sama, pelatih basket Kaltim, Felix Tobies mengaku kaget saat bertemu dan melihat performa dari tim Sultra saat bertemu dipertandingan itu. Pasalnya, tim lawan sangat bersikeras untuk mencetak poin. “Tim Sultra juga sangat ngotot. Kita kaget saat melihat permainan Sultra hari ini, kita hanya beruntung menang di permainan ini”, katanya.
Sementara itu, Delegasi Kementria Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI Cabang Olahraga Bola Basket, Wahyu Hidayat mengatakan, permainan tersebut merupakan game yang kompetitif. Tim Sultra dan tim Kaltim mempunyai pola permainan yang sama. “Tadi pertandingan yang sangat kompetitif. Permainan yang saling mengadu strategi dan salin mengadu fisik”, katanya.
Ia juga mengatakan, terjadi peningkatan pola permainan antara tim Sultra dan tim Kaltim. Dimulai dari individual skill dan kekompakan tim. “ini tinggal strategi mengadu untuk saling mengalahkan”, ujarnya.
Laporan : Gusti Kahar