Konawe Selatan, SastraNews.id – Warga Desa Rambu-Rambu Jaya Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) kembali memblokade ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kota Kendari-Kecamataan Angata (Motaha), pada Senin (8/7/2024).
Alasan warga melakukan penutupan jalan, karena kondisi ruas jalan Provinsi tersebut yang berlubang dan sering memakan korban jiwa.
Salah satu warga Desa Rambu-Rambu Jaya bernama Adam mengaku, aksi tersebut merupakan inisiatif warga desa melihat kondisi jalan yang berlubang dan tak kunjung dilakukan perbaikan.
“Di jalan ini sudah banyak orang yang meninggal. Gara-gara jalannya yang berlubang,” ujar dia.
Dia menambahkan, bukan saja warga desa yang sering mengalami kecelakaan dan mengalami peristiwa penabrakan akibat jalan yang berlubang, tetapi pelintas jalan lainnya juga sering mengalami peristiwa nahas yang berbuntut kehilangan nyawa.
“Biasa ada yang ditabrak gara-gara menghindari lubang. Ini saja baru-baru warga ada yang kecelakaan di lokasi ini sampai meninggal dunia kasian,” ungkap Adam di lokasi pemblokiran jalan.
Warga berharap pemerintah provinsi dapat memperhatikan kondisi jalan yang berlubang tersebut untuk dilakukan perbaikan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDA-BM) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Ir. H Pahri Yamsul langsung menyahuti tuntutan sejumlah warga tersebut. Iapun mengaku telah meminta kepada bidang Bina Marga untuk melakukan inventarisir sejumlah ruas jalan berlubang yang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. “Tetap kita akan tangani, saat ini kita sudah mengarahkan tim tekhnis untuk mengecek tingkat kerusakan jalan itu. Setelah itu kita bisa melakukan penanganan sementara, tentu kita sesuaikan dengan kondisi anggaran yang ada,” ungkapnya saat dikonfirmasi awak media.
Menurutnya tuntutan aksi masalah jalan yang rusak di Sultra bukan hanya di Konsel. Akan tetapi juga ada di daerah lain. “Hari ini ada empat yang demo soal jalan, namun kita tetap akan mengatasinya, kami harapkan masyarakat tetap bersabar, dan diharapkan dalam melakukan aksi untuk tidak mengganggu aktivitas masyarakat umum,” pintanya.
Senada disampaikan oleh kepala Bidang Bina Marga Provinsi Sultra, Harmunadin. Kata dia, pihaknya sudah melakuka langkah untuk penanganan jalan rusak seperti halnya tuntutan sejumlah warga di Konsel itu.
“Saya baru pulang dari lokasi blokir jalan itu untuk memberikan penjelasan terkait jalan yang rusak. Dalam minggu ini tim pemeliharaan rutin jalan akan cek dan perbaiki spot-spot yang rusak tersebut,” tambahnya. (mal)