Kendari, SastraNews.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan LKS Sekolah Luar Biasa (SLB) tingkat Provinsi Sultra di Hotel Kubra Kendari, Selasa (25/6/2024). Kegiatan yang mengusung tema “Merdeka Berprestasi Talenta Vokasi Menginspirasi” yang dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto Itu akan berlangsung mulai tanggal 25-28 Juni 2024.
Pj gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto mengapresiasi atas kegiatan yang diselenggarakan oleh Dikbud Sultra tersebut. Menurutnya, kegiatan itu dapat memacu kompetensi para siswa sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Hal itu juga dilakukan pemerintah untuk mendorong kemampuan siswa menjadi generasi yang produktif khususnya menghadapi era digital saat ini. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Karena kegiatan talenta vokasi ini sangat membantu generasi kita dalam menumbuhkan ekonomi berkelanjutan ditengah kehidupan masyarakat, khususnya di wilayah Sultra ini. Karena dengan kegiatan LKS ini dapat mencipatakan generasi unggul dan produktif,” ungkap purnawirawan polisi itu.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) itu mengatakan, dalam kegiatan LKS yang diikuti oleh sejumlah siswa dari SMK dan SLB se-Sultra itu akan mengikuti 23 jenis lomba. Dimana ini juga sebagai ajang untuk mencari siswa terbaik yang dapat mewakili Provinsi Sultra pada ajang LKS tingkat nasional. “Juga sebagai ajang kompetitif para siswa dengan mengaktualisasikan ilmu dan keterampilan yang dimiliki. Adapun jenis lomba diantaranya adalah lomba keahlian kencantikan, membantik, hotel reception, tekhnologi informasi, dan electrikal instalation,” katanya.
Dikesempatan itu, Pj gubernur Sultra juga melakukan launching seragam putih Abu-Abu yang merupakan hasil karya para siswa SMK yang ada di Sultra. Ia berharap dengan kegiatan launching hasil karya para siswa dan siswi SMK ini dapat mencapai target sekitar 30 ribu siswa SMK maupun SMA yang akan masuk pada tahun ajaran baru 2024 ini. “Tentunya dengan pertimbangan segi kualitas, kemudian untuk seragam yang dilaunching ini ada disparitas harga yang jauh lebih murah ketimbang harga pasaran. Misalnya, dari harga yang biasa Rp 200 ribu bisa dibanderol seharga Rp 160 ribu. Dengan begitu, hasil karya siswa itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi, dan juga sebagai ajang promosi karya anak-anak kita di daerah Sultra, “tambahnya. (mal)