Kendari, SastraNews.co.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Sultra sukses melakukan riset penulisan buku dan sejarah Buton yang membahas tentang dinamika masyarakat dalam kebudayaan Buton. Hal itu ditandai dengan pelaksanaan launching Buku dan Sejarah Budaya Buton yang berlangsung di Hotel Kuba 9 Rabu (27/12/2023).
Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto yang diwakili oleh Sekda Provinsi Sultra, Asrun Lio mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi atas inovasi yang dilakukan oleh BRIDA Provinsi Sultra. Khususnya dalam menggali kearifan lokal ada budaya yang ada di Sultra khususnya di pulau Buton. “Penulisan buku sejarah dan budaya Buton ini sebagai salah satu upaya Pemerintah Provinsi Sultra dalam memperkenalkan dan mendukung pelestarian budaya dengan menggali kearifan lokal masyarakat Sultra, ” ungkapnya usai melakukan lauching kemarin.
Jenderal ASN ini mengatakan, buku tersebut akan menjadi bahan informasi dalam pengembangan sejarah yang ada di Sultra.
Kita berharap peneliti ini agar terus menggali sumber kekayaan budaya yang ada di Sultra. Dengan diluncurkannya buku tentang adat budaya Buton ini, diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang budaya yang dilaksanakan oleh BRIDA bekerjasama dengan Universitas Sayang Ikhsanuddin Baubau ini, “pintanya.
Ditambahkan, terbitnya buku tentang sejarah dan Budaya Buton ini dapat menambah khasanah kesejarahan dan merupakan sumber informasi yang memadai bagi masyarakat yang menjadi rujukan bagi penulisan sejarah Buton. ” Guna mendorong peningkatan kesadaran akan pentingnya pemahaman atas sejarah dan budaya di Sultra dan Indonesia,”tambahnya.
Asrun Lio berharap, kedepan launching penulisan Buku terkait sejarah dan budaya tidak hanya fokus pada adat budaya Buton. Akan tetapi sejumlah adat budaya etnis lainnya yang ada di Sultra. “Seperti Tolaki, Moronene, Muna, dan beberapa etnis lainnya, ” harapnya.
Sementara itu, kepala BRIDA Provinsi Sultra, Hj. Isma mengatakan, pelaksanaan launching buku tentang sejarah dan adat Buton itu merupakan hasil riset dan penelitian tim yang dilakukan sejak tahun 2022-2023.
“Proses penyusunan buku ini dimulai sejak tahun 2022. Titik utama dari penulisan buku ini adalah meminta pandangan orang Buton yang berada di luar Sultra tentang sejarah dan budaya Buton saat ini. Karena selama ini kita hanya mengambil informasi orang Buton yang tinggal disana, “katanya.
Ia menjelaskan, sebenarnya sebelumnya sudah banyak buku tentang sejarah Buton, namun pihaknya fokus pada penelitian dan riset terkait diaspora Buton. “Artinya orang Buton yang berdomisili di luar Provinsi Sultra. Seperti di Kalimantan Timur, Bangka Belitung, dan Ambon. Kemudian di tahun 2023 kita kembali fokus melakukan penelitian di daerah Buton sendiri. Dengan mengambil referensi dari masyarakat Buton yang tinggal di Buton itu sendiri, sehingga terbit penulisan buku yang kita launching saat ini, “jelasnya.
Ditambahkan, untuk tahap launching ini, pihaknya telah mencetak sebanyak 60 buah Buku Sejarah dan Budaya Buton. Dan kedepannya pihaknya telah menggandeng pihak perpustakaan daerah untuk menyebarkan buku hasil riset yang diinisiasi oleh Pemprov Sultra. “Kita juga telah menyebarluaskan ke beberapa sekolah agar bisa menjadi sumber informasi terkait pengembangan pengetahuan sejarah tentang Buton, “tambahnya. (man)