Kendari,SastraNews,.co.id – Kepedulian Sudarmanto dalam mendorong instrumen pendidikan di Sulawesi Tenggara (Sultra) tak pernah lekang oleh masa. Mulai ia masih bergelut di dunia akademik hingga ia duduk di parlemen legislatif Provinsi Sultra. Hal ini tidak terlepas dari niatnya pertamakali ia meninggalkan dunia perguruan tinggi sejak medio 2013 silam.
Sebagai praktisi akademisi, pria bernama lengkap Sudarmanto Saeka ini menilai perhatian pemerintah khususnya terhadap perguruan tinggi Swasta di Sultra masih mini, kala itu. Misalnya dari ketersediaan program beasiswa yang disiapkan pemerintah itu belum maksimal. Padahal Sultra memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang memadai. “Hal itulah yang mendorong saya untuk terjun ke dunia politik dan alhamdulillah bisa merebut satu kursi di parlemen Sultra saat itu sampai sekarang,” kenang pria yang akrab disapa “om Bhob” ini.

Anggota DPRD Sultra dua periode ini mengatakan, sembilan tahun duduk di parlemen, ia tak pernah meninggalkan dunia pendidikan. Ia tetap konsisten di komisi IV yang membidangi sektor pendidikan. Tugas utamanya bagaimana bisa terus mengawal kebijakan pemerintah khususnya keberpihakan program pemerintah pada sektor pendidikan. “Sekarang saya sudah sembilan tahun ber-DPR. Tapi saya tidak pernah meninggalkan itu namanya pendidikan. Bantuan beasiswa untuk 80 mahasiwa strata satu, 20 orang magister, dan 20 orang program doktor secara konsistem selalu diprogramkan khusus untuk bantuan mahasiswa berprestasi dan tidak mampu,” katanya.
Politisi partai Nasdem ini berharap melalui program bantuan beasiswa yang telah disalurkan pemerintah tiap tahunnya ini bisa memberi dampak positif terhadap sumber daya manusia khususnya putra- putri daerah masyarakat Sultra. ” Disamping itu, melalui program ini pula dapat meningkatkan mutu pendidikan Sultra. Sehingga saya terus mengawal program ini setiap tahunnya. Prinsip saya adalah bagaimana saya bisa bermanfaat bagi manusia lainnya,”tambahnya. (mal)