Buton Utara, SastraNews.id – Judi sabung ayam warnai pesta panen desa Bente, Kecamatan Kambowa,Kabupaten Buton Utara (Butur),warga setempat yang enggan ditulis namanya oleh media ini mengungkapkan,terselenggaranya kegiatan itu tak lepas dari peran kepala desa bente yang di duga memungut sejumlah uang dari para pemain.
Setiap orang yang memasuki arena sabung ayam dan ikut bermain, wajib membayar cukai atau sewa.Ia tidak merinci berapa jumlah yang harus di bayar setia peseta,namun dirinya menyebut hal tersebut wajib di bayarkan bagi setiap peserta melalui adik kepala desa.”cukainya disetor sama kades, dan yg pungut adiknya sendiri”, Jelasnya.
Lebih lanjut pria tersebut mengatakan, kegiatan tersebut telah berlangsung empat (4) hari dan belum di ketahui kapan akan berakhir,Ia menambahkan, pada ke empat terjadi keributan antar sesama pemain di arena sabung ayam tersebut.Ironisnya,Kades Bente sendirilah yang melakukan mediasi perserta yang berselisih tersebut, hal itu tentu sebuah bentuk dukungan oknum Kades setempat atas kegiatan yang melanggar hukum tersebut.
“Tadi sempat terjadi keributan digelangang dan saat ini kades itu sementara lakukan mediasi terhadp penjudi2 pak Kades lakukan mediasi ini malam terhadap para penjudi itu”, Tambahnya melalui pesan WhatsApp.
Hingga berita ini di tayangkan,ketenangan pria tersebut masih menjadi satu-satunya suber,awak media ini baru belum dapat mengkonfirmasi kepala desa Bente, Kapolsek kambowa dan sejumlah pihak yang terkait.
Laporan : Anto















