Kendari, SastraNews.id – Ketua gerakan pemuda Al Washliyah (GPA) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Muh Iksan saranani, mengapresiasi langkah Polri dan Kementerian Keuangan RI, bersama direktur jenderal Bea Cukai, dalam membongkar pelanggaran ekspor turunan Crude Palm Oil (CPO) di Tanjung Priuk, Jakarta Utara pada Kamis, (6/11/2025). Menurutnya, keberhasilannya dalam mengungkap pelanggaran ekspor ilegal 87 kontainer yang berisikan produk turunan CPO tersebut merupakan tindakan nyata dalam menyelamatkan kerugian negara.
“Kami sebagai pemuda muslim khususnya yang tergabung dalam GPA sangat mengapresiasi operasi tim satgas dibawah komando Kapolri Drs. Listyo Sigit Prabowo bersama Kemenkeu dan Bea cukai ini. Karena ini juga sejalan dengan apa yang disampaikan ketua GPA Pusat H. Aminullah Siagian sebagaimana tindaklanjut dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto,”ungkapnya apresiasi.
Ketua GPA Sultra Muh Iksan saranani mendukung sepenuhnya langkah operasi tersebut. Ia berharap para pelaku dapat diberikan hukuman keras sesuai peraturan hukum yang berlaku. Termasuk para aktor lainnya yang diduga terlibat agar segera ditangkap. “Karena ini jelas adalah kejahatan nyata yang dapat merugikan negara. Apalagi bapak Presiden sudah sering menegaskan agar menangkap para mafia yang telah merugikan negara tanpa pandang bulu,”pintanya.
Dari peristiwa di Tanjung Priuk ini, Iksan Saranani yakin bahwa bisa saja terjadi di wilayah lainnya. Oleh karenanya, GPA telah diberikan amanat untuk membantu Aparat Penegak Hukum (APH) dalam mengungkap para mafia terkait pelanggaran yang bisa menimbulkan kerugian negara tersebut. “Sebagaimana arahan dari ketua umum PP GPA H.Aminullah Siagian untuk para ketua-ketua GPA di seluruh wilayah Indonesia, karena kami yakin apa yang terjadi di tanjung Priok ini,bisa saja terjadi di wilayah lainnya,”tuturnya.
Iksan juga meminta kepada Direktur Jenderal bea dan cukai, untuk lebih memperkuat pengawasan di tanjung Priok dan mengungkap kasus-kasus ekspor ilegal lainnya. (red)















