Kendari, SastraNews.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) berupaya mendorong peningkatan ekonomi rakyat bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) khususnya di wilayah Kota Kendari. Upaya itu diwujudkan dengan membangun 100 lapak UMKM kuliner di kawasan Eks-MTQ Kendari.
Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sultra, Martin Effendi Patulak mengatakan, pembangunan kawasan UMKM itu menjadi salah satu komitmen Gubernur Sultra Andi Sumangerukka dan wakilnya Ir. Hugua terhadap pengembangan ekonomi kerakyatan dan penyediaan ruang usaha yang lebih representatif bagi masyarakat. ” Jumlahnya ada 100 lapak yang kita bangun yang diperuntukkan bagi para pelaku UMKM. Program ini adalah komitmen bapak gubernur untuk menata para pelaku usaha kecil di kawasan ikon Sultra ini biar lebih teratur, rapi dan bersih,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (1/12/2025).
Mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi Sultra ini menjelaskan, adapun sumber anggaran pembangunan 100 lapak itu menggunakan anggaran Pendapatan Belaja Daerah Perubahan (APBP-P) Tahun 2025 yang berjumlah sekitar Rp 1,1 Miliar. Jika tak ada kendala, pengerjaan ditargetkan harus tuntas pada Desember 2025. ” Sast ini progresnya sudah mencapai 75 hingga 80 persen. Dan diharapkan bisa segera difungsikan paling lambat awal tahun 2026,”jelasnya.

Lebih Jauh, Martin mengatakan, untuk pemanfaatan 100 lapak ini, pihaknya akan menyerahkan kepada perusahaan umum daerah (Perumda) Provinsi Sultra untuk mengelola dan mengatur para pelaku usaha yang akan berdagang di kawasan ini. “Jadi pihak Perumda nanti yang akan kelola. Kami hanya sebatas menyediakan fasilitas, dan tentunya ada prosedur dan syarat kelayakan. Calon pedagang nanti akan diwawancara. Jangan sampai dia hanya mau menguasai lods itu lalu tidak dimanfaatkan atau disalahgunakan,”terangnya.
Ia menambahkan, diharapkan dengan adapanya lapak tersebut bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat pelaku usaha mikro khususnya di Kota Kendari. “Apalagi intensitas pengujung kawasan MTQ ini semakin tinggi. Tentunya disitu bisa memacu ekonomi rakyat, dan juga ada potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ini juga akan menjadi ruang wisata kuliner yang menyajikan ciri khas Sultra,” tandasnya. (red)















