Kendari, SastraNews.id – Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Muh. Amsar ikut prihatin atas kondisi keuangan daerah Provinsi Sultra. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Provinsi Sultra mengalami defisit anggaran sebesar Rp 777 Miliar. “Sebagai masyarakat Sultra tentu sangat khawatir dan prihatin terkait defisit anggaran ini. Apalagi nilainya cukup fantastis mencapai ratusan miliar,”cetus Amsar.
Lanjut Amsar, ia menilai bahwa kondisi keuangan yang tidak stabil ini bisa memicu terhambatnya beberapa program strategis pemerintah daerah. Misalnya dari sektor pendidikan, kesehatan maupun daya serapan anggaran yang bedampak pada ekonomi masyarakat. Karena pemerintah dihadapkan pada persolan stabilitasi keuangan. Gubernur Sultra tentu harus kerja lebih ekstra dalam upaya memulihkan defisit anggaran tersebut. “Ini adalah beban berat bagi seorang gubernur. Bagaimana mengatur siklus keuangan seefisien mungkin. Meski masa defisit ini terjadi akibat imbas dari pemimpin sebelumnya,” nilainya.
Meski demikian, tambah aktivis pentolan HMI Cabang Kendari ini, pihaknya akan mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemuda di Sultra untuk selalu memberikan dukungan dan kiritikan yang konstruktif untuk kemajuan daerah. “KNPI akan selalu mengawal jalannya pemerintahan di daerah dan kita akan selalu pastikan kebijakan yang dilakukan daerah benar-benar berpihak kepada masyarakat,”tambahnya.
Terpisah, Kepala Bappeda Sultra, J Robert menegaskan bahwa informasi Sultra alami defisit itu tidak benar. Ia menuturkan, berdasarkan struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025, tidak terdapat defisit, justru terdapat surplus anggaran sebesar Rp 229,69 miliar. (red)