Konawe Selatan, SastraNews.id – Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) melalui Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mendorong upaya percepatan penanganan stunting melalui Rapat Tim Percepatan Penanganan Stunting Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2025 yang digelar di Auditorium Kantor Bupati. Kamis, (22/5/2025).
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Irham Kalenggo S. Sos.,M.Si dihadiri oleh unsur Forkopimda, Ketua dan anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten, Kepala OPD terkait, Camat,Kepala Puskesmas, Ketua TP-PKK Kecamatan dan Koordinator Balai Penyuluh KB Kecamatan se-Konsel.
Bupati Irham Kalenggo menyampaikan, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi, menyusun strategi, dan menyamakan persepsi seluruh pemangku kepentingan dalam menurunkan angka stunting secara terukur dan berkelanjutan. “Momentum ini juga harus kita manfaatkan untuk memperkuat kapasitas tim, meningkatkan koordinasi, serta menyusun rencana tindak lanjut yang realistis dan berbasis data.” ucap Irham
Mantan ketua DPRD Konsel ini menegaskan bahwa penanganan stunting sangat selaras dengan dua dari lima agenda pembangunan program super prioritas RPJMN 2025-2029 Presiden Prabowo Subianto, “Yang pertama, transformasi Sosial (Kesehatan untuk semua, Pendidikan berkualitas yang merata, Perlindungan sosial yang adaptif) dan Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi (Keluarga berkualitas, kesetaraan gender, dan Masyarakat inklusif, Lingkungan Hidup Berkualitas, Berketahanan energi, air, dan kemandirian pangan, Resiliensi terhadap bencana dan perubahan iklim),” tegasnya.
Kedua agenda ini, menurutnya, sangat identik dengan Visi Misi Kabupaten Konawe Selatan SETARA (sehat, cerdas, dan Sejahtera), khususnya dalam upaya kesehatan melalui program percepatan penurunan stunting. Penanganan stunting juga masuk dalam Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo Subianto dalam program prioritas Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting. Untuk mewujudkan hal tersebut di Kabupaten Konawe Selatan, terdapat tujuh tata kelola yang harus dilaksanakan
” Yaitu, komitmen Penguatan Kepala Daerah (regulasi, anggaran, dan sumber daya), Penguatan dan Aktivitas Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Konvergensi antar OPD dan Pemangku kepentingan terkait, Pelibatan Mitra (Dunia Usaha, Pihak Swasta, dan lainnya), Pemanfaatan sumber data yang sama dalam pelaksanaan intervensi, Monitoring dan evaluasi secara periodik, Peningkatan kapasitas, kesejahteraan kader, dan pendampingan lapangan,” jelas Bupati Irham Kalenggo.
Dirinya menekankan pentingnya konvergensi, sinergi lintas sektor, serta keterlibatan semua elemen, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha dalam menurunkan prevalensi stunting. “Saya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini yang bertujuan untuk melakukan evaluasi mendalam, menyusun strategi yang lebih efektif, dan menyamakan persepsi semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting,” ujarnya.
Momentum ini, bupati Irham mengharapkan, dapat dimanfaatkan untuk memperkuat kapasitas tim, meningkatkan koordinasi, serta menyusun rencana tindak lanjut yang realistis dan berbasis data. “Saya mengajak kita semua untuk tidak bekerja biasa-biasa saja. Penurunan angka stunting harus menjadi gerakan bersama yang masif, terencana, dan berorientasi pada hasil nyata,” tegasnya lagi..
Sementara itu, Plt Kepala BKKBN Konsel, Nurlita Jaya, S.Sos.,M.Kes menyampaikan evaluasi Intervensi spesifik dan sensitif juga harus dilakukan secara tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat anggaran sesuai dengan visi Indonesia emas 2045 menuju SDM unggul dan berbudaya dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi ekonomi yang maju dan berkelanjutan, pembangunan merata dan inklusif, negara demokratis.
Nurlita Jaya juga menyampaikan pemaparan sejumlah program stunting yang akan diterapkan di tahun ini dengan berkolaborasi bersama stekholder terkait, serta membuka ruang dialog demi merumuskan suatu kebijakan guna penurunan angka stunting di Konawe Selatan menuju masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera. “Kita memiliki bonus demografi, target visi Indonesia emas 2045 dapat tercapai apabila prevelensi stunting dapat tercapai sehingga melalui rapat koordinasi ini kami berharap aksi penanganan penurunan stunting dapat memenuhi target,”pungkasnya. Dalam kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan Alat Permainan Anak bagi kelompok Bina Keluarga Balita di 10 kecamatan dan desa. (red)