Kendari, Sastranews.id – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak kurang lebih tinggal empat bulan lagi. Sejumlah bursa bakal calon (balon) pun mulai bermunculan dipermukaan. Bahkan sudah intens turun bersosialisasi meminta doa dan dukungan masyarakat. Seperti halnya di Kota Kendari. Salah satu pasangan balon walikota Kendari yang sudah gencar turun di masyarakat adalah pasangan Aksan Jaya Putra dan Andi Sulolipu. Keduanya sama-sama adalah anggota legisltif aktif. Hanya beda instansi. Untuk AJP Sendiri adalah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Sementara Andi Sulolipu merupakan anggota DPRD Kota Kendari.
Kedua figur ini telah bersepakat memperluas pengabdian untuk membangun Kota Kendari yang lebih baik. Duet pasangan AJP- Andi Sulolipu ini bukan kebetulan. Disamping keduanya memiliki pengalaman dalam dunia politik dan teruji, juga telah melewati beberapa tahapan dan diskusi untuk kemudian bisa bersama-sama menyatukan persepsi dan maju sebagai bakal calon Walikota Kendari periode 2024-2029.
AJP sapaan akrab Aksan Jaya Putra mengatakan, jauh hari sebelum ia menentukan tandemnya di Pilwalikota Kendari, ada beberapa figur yang intens berkomunikasi dengannya untuk berpasangan. “Ada beberapa figur yang intens berkomunikasi ke saya, tapi saya hanya sampaikan satu syarat, bahwa partai Golkar harus jadi pucuknya artinya harus sebagai kosong satu. Karena kita partai Golkar kan saat ini sudah enam, tinggal satu lagi baru mencukupi. Ada figur yang janjikan bisa bawakan mandat dari partai ini, namun saya tunggu belum juga datang. Sehingga dinamika berjalan akhirnya saya melakukan survei melalui Indikator Politik Indonesia dan kita uji calon kandidat wakil. Dan alhamdulillah ketika dipasangkan dengan pak Andi Sulolipu hasilnya baik. Sebenarnya dengan siapapun bisa, hanya karena saya lebih condong ke pak Andi Sulolipu karena memang komunikasi yang kita bangun sudah intens khususnya membicarakan langkah kedepan untuk membangun Kota Kendari. Sehingga dalam perjalannya, kita bisa yakinkan partai PPP dan bisa memberikan rekomendasi,’katanya.
Disisi lain, lanjut anggota DPRD Sultra dua periode ini, setelah dilakukan uji survei melalui Indikator pada bulan Mei lalu, ketika berpasangan dengan Andi Sulolipu, ia menempati urutan pertama dengan skor 30,7 persen dibanding para kandidat lainnya. Kedua, jika berbicara tradisi khususnya pada Pilwalikota Kendari sebelumnya, bakal calon walikota itu selalu perpaduan Tolaki- Bugis. Ini menggambarkan keterwakilan semua kelompok dan etnis lainnya yang ada di Kota Kendari dalam setiap kontestasi Pilwali. “Contohnya walikota sebelumnya itu, misalnya, pak Asrun-Musadar, kemudian ada Adriatma- Sulkarnain. Sehingga saya berkesimpulan ini adalah pasangan ideal yang masih diinginkan oleh masyarakat kota Kendari. Sehingga itu juga salah satu faktor yang mendorong saya bisa bersama pak Andi Sulolipu. Kemudian kita juga memang sudah sama-sama berjalan melakukan komunikasi semua rumpun keluarga dan sejumlah masyarakat untuk kesiapan maju sebagai kandidat di Pilwali,”jelas ketua fraksi Partai Golkar Sultra ini.
Tak hanya itu, tambah pemilik tagline “Kendari BISA” ini sebelum menentukan pasangan tentunya yang paling utama adalah menyamakan persepsi untuk pembangunan Kota Kendari kedepan yang lebih maju dan berdaya saing. “Dan saya melihat kita ada chemistry (kesamaan) visi misi. Sehingga ada sekitar 20 program unggulan yang telah kita rancang bersama-sama. Diantaranya adalah meningkatkan PAD, kemudian menaikan honor aparat RT.RW, dan LPM dan juga insentif umroh bagi mereka. Kemudian penangan banjir dan sarana air bersih ini paling urgen. Dan tentunya proram andalan kita adalah Central Bisnis Distrik atau (CBD). Kita berfikir bagaimana peningkatan PAD bisa dikelola dengan maksimal, apalagi kedepan Pemkot ada pinjaman dana PEN yang harus diselesaikan,”tambahnya. (mal)