Kendari, SastraNews.id – Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Muh Amsar menilai bahwa Indonesia saat ini berada di Era Demokrasi Transaksional. Hal ini merupakan sebuah analisis yang menarik untuk direnungkan bersama, khususnya sejumlah tokoh pemuda yang ada di republik ini.
Pernyataan ini disampaikan oleh Amsar dalam diskusi yang dihadiri oleh sejumlah tokoh pemuda dari berbagai kalangan. Menurut Amsar, meskipun Indonesia telah membuat kemajuan dalam menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, tetapi masih dihadapkan pada tantangan transaksionalisme politik yang mempengaruhi dinamika politik di berbagai level pemerintahan.
Dalam fase demokrasi transaksional yang diidentifikasi oleh Amsar, politik sering kali digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi atau kelompok, daripada sebagai sarana untuk mewujudkan kepentingan publik secara menyeluruh. “Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan untuk menempatkan kepentingan individu atau kelompok di atas kepentingan publik yang lebih luas,” terang Amsar belum lama ini.
Aktivis pentolan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kendari ini juga menekankan perlunya peran aktif pemuda dalam mengubah dinamika politik menjadi lebih progresif dan berorientasi pada kepentingan bersama. Dalam konteks ini, peran pemuda dianggap sangat penting dalam menjaga integritas demokrasi di Indonesia. “Sebagaimana fitrahnya, pemuda itu adalah satu-satunya aset bangsa yang menjadi agen perubahan bagi peradaban,”cetusnya.
Dewasa ini, pemuda Indonesia diharapkan untuk aktif terlibat dalam proses politik, baik dalam mengawasi kinerja pemerintahan maupun dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. Dengan demikian, mereka dapat menjadi energi positif yang mendorong perubahan menuju demokrasi yang lebih bermartabat dan inklusif. “Pemuda diharapkan dapat masuk dan terjun di dunia politik dengan berpegang teguh pada nilai-nilai demokrasi yang sejati, serta memperjuangkan kepentingan masyarakat secara menyeluruh,” tandasnya. (mal)