Kendari,SastraNews.co.id – Sejumlah warga di jalan Haeba Dalam kelurahan Wua-wua Kecamatan Wua-wua Kota Kendari menyampaikan sikap mosi tak percaya terhadap kepemimpinan Lurah Wua-wua Bastian Tayeb. Hal itu berawal dari bencana banjir yang kerap melanda wilayah itu namun tidak pernah ada respon dari pemerintah setempat dalam hal ini Lurah Wua-wua selaku perpanjangan tangan Pemkot Kendari. Salah seorang warga bernama Rezky mengatakan, persoalan banjir di lingkungannya itu diakibatkan oleh adanya tanggul kali Wua-wua jebol. “Dan sampai saat ini tidak pernah ada tindakan penanganan dari pemerintah. Khususnya pak lurah. Mestinya banjir yang kami alami bisa segera diatasi dengan memperbaiki tanggul kali yang jebol itu,” keluhnya.
Bahkan lanjut dia sebelum terjadi banjir kedua kalinya, pihaknya bersama warga lain sudah pernah mengadukan hal itu ke pemerintah Lurah Wua-wua. “Tadi lagi kami datang di kantor Lurah, namun pak lurah tidak ada di tempat. Info yang kami terima dari stafnya katanya pak lurah nda masuk kantor, kemudian minta dihubungi, katanya HP pak lurah rusak, jadi nda bisa dihubungi,”kesal Rezky. Karena kesal pengaduannya tak kunjung ada jawaban, Rezky bersama warga lainnya memberikan deadline hingga pukul 13:00 Wita. “Bahwa kalau sampai jam 1 siang tak ada kabar dari pemerintah lurah, atau perwakilan lurah, terpaksa kami akan sampaikan masalah ini ke media, biar pemerintah kota Kendari bisa dengar keluhan warga disini,”cetus Rizky diamini warga lainnya.
Ketua RT 05 RW 04 Kelurahan Wua-wua Kota Kendari, Laudu usai membantu warga yang rumahnya terendam air akibat banjir.
Keluhan serupa disampaikan oleh ketua Rukun Tetanga (RT) 05 RW 04 Kelurahan Wua-wua, Laudu. Kondisi di lingkungannya memang sudah kerap menjadi langganan banjir manakala musim penghujan tiba. Sayang, Pemerintah terkait tidak pernah menseriusi masalah tersebut. Padahal, kata dia, kalau saja tanggul yang jebol itu bisa diperbaiki, kemungkinan bisa aman dari banjir. “Penyebab utama banjir karena luapan dari kali, apalagi adanya tanggul jebol. Sebenarnya dulu pernah ada dari PUPR Kota Kendari datang ukur tanggul yang rusakitu namun tdk pernah ada tindaklanjut sampai sekarang warga kebanjiran lagi,” katanya.
Laudu berharap pemerintah kota Kendari segera merespon keluhan yang dialami warganya. Bahkan, hingga saat ini, ia bersama warganya masih sedang membersihkan lumpur membantu warga yang rumahnya terendam banjir. “Warga disini tidak ada yang nyaman tidur, karena masih was-was jangan sampai hujan deras lalu banjir lagi. Padahal baru saja membersihkan, semoga pak walikota mendengar keluhan kami disini,” pintanya. Ditambahkan, Laudu warga di RT 05 mencapai 60 KK. Hampir semua terdampak banjir. “untuk rumah yang terdampak banjir bukan hanya di RT 05, tetapi RT 04, 03, dan 02 juga,” tandasnya. (mal)