Kendari, SastraNews.id – Masjid Al-Alam Kendari kerap menjadi pilihan bagi masyarakat maupun tamu yang hendak berkunjung di Sulawesi Tenggara (Sultra). Disamping letaknya yang strategis, juga dapat memanjakan mata bagi pengunjung yang hendak melaksanan ibadah. Acap kali Masjid yang dibangun Pemerintah Provinsi Sultra ini menjadi tempat wisata religi bagi orang yang hendak ke Sultra. Bahkan, dalam peringatan hari besar umat Islam, masjid tersebut kerap menjadi pilihan utama dan membludak jamaah. Seperti halnya pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1445 Hijriyah baru-baru ini. Bahkan sebagaian jamaah harus memarkirkan kendaraannya di jalan poros depan gerbang pintu masjid Al-Alam lalu berjalan kaki sekitar 200 meter bisa sampai di masjid. Sementara kendaraan yang masuk, harus mengantri dan mengekor bahkan berdesakan saling terobos. Bahkan terkadang jamaah tidak bisa mengikuti ibadah tepat waktu. Sesuai perencanaan pemerintah, memang akses jalan menuju masjid itu akan didesain jalan lingkar dengan dua jalur. Satu jalan pintu masuk dekat jembatan triping, dan satu jalan tembus keluar tembus depan Rumah Sakit Kota Kendari. Namun karena anggaran terbatas, sehingga pembangunan akses jalan masjid yang juga menjadi ikon Sultra itu masih tertunda.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Provinsi Sultra, Pahri Yamsul mengatakan, pembangunan akses jalan masjid Al-Alam itu memang belum selesai. Untuk menuntaskan jalan tersebut harus didukung dengan anggaran yang cukup memadai. Proyeksi anggaran yang harus disiapkan butuh Rp 16 Miliar. “Ya masih sekitar Rp 16 Miliar untuk bisa rampungkan akses jalan keluar dari masjid Al-Alam itu. Karena selain merampungkan badan jalan, dan jembatan yang belum selesai, juga harus perbaiki pondasi dasar yang telah dibangun sebelumnya. Karena beberapa titik pondasi dasar sudah mulai terkikis oleh arus air laut,”katanya.
Untuk kelanjutan pembangunan jalan masjid Al-Alam itu, pihaknya berencana untuk kembali mengusulkan di penganggaran APBD Provinsi tahun 2025. Namun sebelum itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pengelola yayasan masjid Al-Alam tersebut. Pasalnya, sejak masjid tersebut difungsikan, diduga ada oknum yang melakukan pungutan liar (Pungli). “Kita upayakan kelanjutan pembangunan jalan masjid ini bisa masuk tahun depan. Kita harapkan dukungan dari masyarakat khususnya persetujuan dari legislatif agar wacana kelanjutan pembangunan masjid ini bisa dilaksanakan. Semoga nanti pihak DPRD bisa menyetujui terkait penganggaran yang akan disusulkan pada pembahasan APBD reguler. Dan yang terpenting lagi, jangan lagi ada praktik pungli untuk masuk masjid itu. Karena masjid ini dibangun untuk masyarakat dan tempat beribadah bagi umat Islam,”tandasnya. (mal)