Kendari, SastraNews.co.id – Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari getol melaksanakan berbagai langkah untuk menekan angka inflasi di Kota Kendari. Upaya itu diwujudkan dengan menggelar rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) secara rutin bersama jajarannya. Berbagai strategi yang telah dipersiapkan untuk mengendalikan laju inflasi di otoritanya itu, diantaranya adalah menggelar pasar pangan murah, operasi pasar, gerakan tanam kebutuhan pokon rumah tangga, dan lain-lain.
“Saat ini kita rutin menggelar rapat TPID guna mengendalikan terjadinya inflasi, apalagi ini menghadapi bulan suci ramadan. Kita berupaya mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan pokok, karena ini dapat menjadi pemicu utama terjadinya inflasi,”ungkap Pj Walikota Kendari, Muhammad Yusup kepada awak media.
Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup meminta pada TPID Kota Kendari mengantisipasi kenaikan harga yang bisa memicu inflasi, seperti yang terjadi di Kabupaten Muna Barat, sehingga Indeks Perubahan Harga (IPH) Kabupaten Muna Barat menjadi yang tertinggi di Indonesia. “Ini harus diantisipasi jangan sampai terjadi lonjakan-lonjakan harga di Kota Kendari, ini saya tidak inginkan. Saya berharap kita semua mengantisipasi ini, apalagi sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan, dimana kemungkinan kenaikan harga, belum lagi dimanfaatkan oleh para penimbun-penimbun, spekulan-spekulan, ini terjadi setiap tahun,” ulangnya menegaskan.
Untuk mengendalikan inflasi itu, mantan Pj Bupati Buton Tengah ini meminta agar segera dilakukan langkah-langkah untuk mengendalikan harga, seperti menggelar pasar pangan murah atau operasi pasar. Sejumlah OPD terkait, termasuk Perumda Pasar Kota Kendari sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengendalikan harga, salah satunya pasar pangan murah yang akan dilakukan Dinas Ketahan Pangan, Dinas Perdagangan dan Perumda Pasar di sejumlah titik. Pasar murah ini juga akan melibatkan pihak ketiga seperti KADIN Sultra maupun UD Maju Motor.
“Dinas Pertanian akan melakukan gerakan tanam cabe bekerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk memulai di kebun-kebun sekolah dan pekarangan masyarakat. Dalam gerakan ini Dinas Pertanian akan menyiapkan bibit hingga 1 juta bibit. Mulai melakukan penanaman padi di kawasan Amohalo Baruga, serta penanaman jagung jagung untuk kebutuhan pakan ternak sesuai arahan Kementerian Pertanian,”sebutnya.
Selanjutnya, kata pria yang akrab disapa La Yoker ini, untuk Dinas Perikanan akan menyetok ikan kebutuhan masyarakat hingga 50 ton di mesin pendinginnya, untuk menjaga stok ikan kebutuhan masyarakat karena cuaca sedang buruk yang membuat nelayan tidak melaut.Dinas Sosial telah menyediakan berbagai bantuan pemerintah, diantaranya, program keluarga harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai dan sejumlah program lainnya baik bersumber dari APBN maupun APBD. “Selanjutnya Dinas Perhubungan akan memberikan bantuan pada sopir angkutan umum dan menyiapkan transportasi publik untuk pelajar/ mahasiswa dan masyarakat. Berbagai upaya yang dilakukan ini bisa mengendalikan inflasi di Kota Kendari,” tandas pria yang juga adalah kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sultra ini. (Andrian)